Buku ini kutulis dengan kamu sebagai inspirasinya. Saat merangkai kata-kata cinta di setiap halamannya, terkadang aku harus berhenti dulu untuk memejamkan mata. Membayangkan kamu masih mencintaiku seperti dulu. Saat kita saat kita bahagia bersama, berlomba-lomba mencintai lebih banyak. Tiba-tiba aku tersadar sendiri, betapa sepinya hidup ini tanpamu lagi dan karenanya air mataku tak kuasa men…
Sebagai ekspresi imajinatif penulisnya yang dituangkan dalam tutur diksi indah, puisi menjelma menjadi refleksi batin atas respons eksternal maupun internal yang terjadi. Setelah membaca karya-karya puisi dalam buku ini, terlihat berbagai macam variasi gaya penuturan penulis dalam menggambarkan kekaguman. Kesemuanya mewakili pengalaman emosional masing- masing penulis..
Yang paling aku takutkan dari sebuah perpisahan adalah menemukan dia yang berbeda pada saat perjumpaan berikutnya. Maka aku percaya bahwa tidak semua yang pergi ditakdirkan untuk pulang.